Sorotan.id – Wakil Ketua DPRD Kabupaten Limapuluh Kota, M. Fadhil Abrar memastikan harapan masyarakat agar perbaikan jalan Payakumbuh – Lintau kembali dilanjutkan di tahun 2025 ini.
Pemerintah Provinsi Sumbar mengalokasikan anggaran sebesar Rp 12,4 Miliar yang nanti akan dikerjakan oleh Balai Pelaksana Jalan Nasional (BPJN) Sumbar.
“Sudah ada konfirmasi Dinas Bina Marga, Cipta Karya dan Tata Ruang Provinsi Sumbar. Bahwa tahun 2025 ini positif perbaikan jalan Halaban – Lintau dilanjutkan. Anggaran yang tersedia untuk ini Rp 12,4 Miliar,” ucap Fadhil Abrar kepada Sorotan.id, Kamis (27/3/2025).
Disebutkan Fadhil, selepas lebaran 1446 H pihak BPJN akan melakukan uji material. Kemudian baru dilakukan pengerjaan jalan dengan metode pembetonan.
“Lepas lebaran tim BPJN akan melakukan uji material. Berapa dibutuhkan bahan, ketebalan, metode kerja dilapangan, dan lainnya akan dianalisa. Baru setelah itu dilakukan pengerjaan,” kata Fadhil.
Pengerjaan kali ini, dimulai dari simpang kantor wali nagari Labuah Gunuang, Kecamatan Lareh Sago Halaban ke arah Lintau sepanjang 1050 meter.
“Untuk tahap ini, baru sekitar 1050 meter. Namun kami optimis anggaran tetap bisa ditambah dan pengerjaan jalan ini terus berlanjut hingga tuntas,” tutup Politisi PKS ini.
Sebelumnya, video Fadhil Abrar berbicara tentang persoalan jalan Payakumbuh – Lintau viral di media social. Dalam video tersebut, Fadhil berbicara tentang faktor kerusakan jalan Payakumbuh – Lintau dan memberikan saran agar dibangun jembatan timbangan.
Dari jembatan timbangan ini bisa dilakukan pengawasan tonase truk agar tidak melebihi standar beban. Mengingat di Jalan Payakumbuh – Lintau selalu diramaikan dengan aktivitas truk pengangkut batu hasil tambang.
Perjalanan Perjuangan Untuk Perbaikan
Kerusakan jalan yang menghubungkan Payakumbuh – Lintau memang telah menarik banyak perhatian. Bahkan masyarakat di kecamatan Luak hingga Lareh Sago Halaban, Kabupaten Limapuluh Kota mendeklarasikan jalan ini sebagai “Kawasan Wisata Seribu Lubang” sejak tahun 2023 silam.
Aspirasi untuk segera memperbaiki jalan ini pun sudah tidak terhitung lagi. Gubernur Sumatera Barat, mulai dari Irwan Prayitno hingga Mahyeldi Ansharullah juga sudah berulang kali datang untuk meninjau jalan ini.
Hasil tinjauan ini tetap sama, yakni aktivitas truk pengangkut batu tambang andesit yang kerap melebihi tonase.
Kecelakaan demi kecelakaan kerap terjadi. Untuk korban jiwa pun juga tak terhitung lagi. Banyak kritik yang ditujukan kepada Pemprov Sumbar. Pasalnya, jalan ini statusnya adalah jalan Provinsi.
Sejak tahun 2018 perbaikan sudah mulai dilakukan secara bertahap. Namun, klebih sering vakum karena alokasi anggaran terputus.Kembali, keseriusan Pemprov Sumbar untuk perbaikan jalan Payakumbuh – Lintau ini dipertanyakan.
Mengutip berita sumbar.antaranews.com tanggal 30 Maret 2024, pemerintah Provinsi Sumbar telah mengalokasikan anggaran Rp 98 M untuk perbaikan jalan Halaban – Lintau – Sitangkai.
Kemudian Januari dan Februari 2025, terjadi pembahasan secara berkelanjutan antara Pemprov Sumbar dan Pemkab Limapuluh Kota dengan Kementerian PU, yang difasilitasi oleh anggota DPR RI, Andre Rosiade.
Sampai akhirnya ada kepastian anggaran Rp 12,4 M untuk perbaikan jalan Payakumbuh – Lintau ini dilanjutkan. Walaupun masih menunggu realisasi anggaran Rp 98 M yang telah dialokasikan oleh Pemprov Sumbar di tahun 2024. Yang kemungkinan besar terkena efisiensi anggaran dari pemerintah pusat. (*)