Sorotan.id – Batik Ampas Kopi produksi Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) Rumah Batik Pariangan, Nagari Pariangan, Tanah Datar menjadi salah satu produk yang dikunjungan Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno saat kunjungan penilaian Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI) Rabu, (6/7).
Dikatakan Sandi, kerajinan batik dari Ampas Kopi merupakan kekayaan budaya yang sangat ramah lingkungan dan butuh dukungan Pemerintah Daerah untuk terus mengembangkannya.
“Kepada Pemerintah Daerah melalui dinas terkait diharapkan terobosan mendukung kerajinan ini, salah satu cara dengan menjadikan Batik Ampas Kopi sebagai seragam ASN,” katanya.
Salah seorang anggota UMKM Nurlinda Wati bersama Rahmat selepas acara penilaian mengatakan, Batik Ampas Kopi diawali dengan penelitian yang dilakukan Rina Aziz yang juga menjabat Ketua Kadinda Tanah Datar bersama Ketua Ikatan Cendekiawa Pariwisata Indonesia Prof. Azril Azhari.
“Percobaan membatik sudah dimulai semenjak 2 tahun lalu, berbagai kendala ditemui seperti motif batik tidak bertahan lama, namun berkat berbagai percobaan akhirnya permasalahan itu bisa diatasi,” kata Nur.
Ditambahkan dia, saat ini UMKM Rumah Batik Pariangan setahun belakangan sudah memproduksi Batik Ampas Kopi dan sudah dipasarkan melalui online ataupun langsung di galeri UMKM di Pariangan.
“Batik ini mengeluarkan aroma wangi khas kopi yang disukai konsumen, Alhamdulillah penjualan sudah cukup banyak. Dan produk Batik memanfaatkan limbah Ampas kopi ini sudah memiliki Surat Pencatatan Ciptaan dari Kemenhum dan HAM RI,” tukas Nur.
Ditambahkan Rahmat, bagi masyarakat atau wisatawan yang ingin melihat langsung proses produksi Batik dari Ampas Kopi bisa datang setiap hari Sabtu dan Minggu.
“Di galeri UMKM ini, setiap Sabtu dan Minggu kita ada proses produksi, seperti proses mewarnai dan canting batik. Wisatawan bisa melihat langsung di galery ini,” katanya.
Tidak itu saja, tambah Rahmat, di UMKM Rumah Batik Pariangan juga memproduksi Batik Tanah Liek.
“Kita juga memproduksi Batik Tanah Liek, khusus batik ini untuk 1 helai batik kita membutuhkan waktu produksi sampai sebulan bahkan lebih,” tukasnya.