Sorotan.id – Upaya Pemko Bukittinggi untuk menata Pedagang Kaki Lima (PKL) mulai menampakkan hasil positif. Saat ini, sejumlah PKL sudah berbusana adat Minangkabau dan menjadi magnet para pengunjung untuk datang ke Kota Bukittinggi.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan, upaya yang dilakukan ini, menjadi langkah dalam menambah kesadaran para pedagang dalam menjaga ketertiban umum, khususnya di Pasar atas atau sekitar Jam Gadang. Sehingga ini akan menimbulkan simbiosis mutualisme antara pedagang dan pengunjung.
“Adapun tujuan ini, hanyalah untuk kebaikan Kota Bukittinggi khususnya dalam sektor perdagangan dan pariwisata. Kita di Pemko Bukittinggi tidak akan melarang masyarakat untuk berdagang, tapi harus menuruti semua aturan yang sudah ditetapkan,” ujarnya,
Demi menarik wisatawan dan daya tarik sendiri, lanjut Wako, pedagang yang berjualan harus mengutamakan kebudayaan, seperti pedagang laki, harus menggunakan baju talak balango, celana batik dan pakai deta.
“Bagi pedagang yang perempuan, menggunakan baju kurung. Selain itu, semua padagang yang sudah terdata dilengkapi dengan tanda pengenal resmi yang dikeluarkan oleh Pemko Bukittinggi. Alhamdulillah, saat ini sejumlah PKL di Jam Gadang sudah berbenah dan melaksanakan ini. Semua ciri khas tersebut, merupakan untuk membedakan pedagang yang resmi dan pedagang yang baru,” ungkap Erman.
Wako menambahkan, penataan dan pembenahan ini, tentunya untuk dapat memberikan yang terbaik bagi semua elemen. Pedagang bisa beraktivitas, wisatawan pun nyaman datang ke Bukittinggi.
“Jika wisatawan merasa nyaman, tentunya kunjungan wisatawan akan meningkat begitu juga dengan transaksi perdagangan yang dapat meningkatkan ekonomi para pedagang dan masyarakat,” pungkas Wako.