Sorotan.id – Stadion Haji Agus Salim Kota Padang, Sumatera Barat hanya mendapat nilai 68,81 dari tim asesmen Mabes Polri. Hasil ini didapat setelah tim gabungan Penilaian Risiko atau Risk Assessment Mabes Polri bekerja selama beberapa hari.
Auditor Mabes Polri Kombes Pol Zuhdi di Padang, mengatakan hasil ini dikeluarkan usai tim gabungan dari Mabes Polri bersama Kementerian Kesehatan, Kementerian PUPR dan lainnya melakukan pendalaman materi dan survei lapangan ke Stadion Haji Agus Salim dan Stadion Utama Sumbar.
Ia mengatakan pihaknya melakukan penilaian terhadap sistem manajemen pengamanan (spm) penyelenggaraan pertandingan dan untuk Haji Agus Salim poin mereka 68,81 sementara untuk Stadion Utama Sumbar belum dapat dikeluarkan nilai karena masih dalam tahap pembangunan.
Ia mengatakan untuk Stadion Haji Agus Salim Padang secara umum bangunan ada dan setelah dilakukan pendalaman detail per objek perlu menjadi perhatian pemilik aset dan pengelola.
“Stadion ini dibangun dana APBD dan merupakan aset ini milik negara. Jika ini tidak dirawat dengan baik berarti akan rusak dan merugikan negara,” kata dia.
Selain itu secara fisik stadion ini ada tapi sangat tidak layak namun jika dipaksakan tetap dapat memutar pertandingan. Menurut dia untuk menjadi profesional tentu harus banyak perbaikan yang dilakukan mulai dari toilet VVIP yang tak berfungsi, air mati dan lainnya.
Dirinya berharap stadion ini dapat dikelola dengan baik oleh pihak yang khusus melakukan perawatan apalagi anggaran di APBD Sumbar tidak ada untuk itu.
“Kita minta ini dikelola pihak ketiga tentu ini akan lebih bagus. Pemerintah daerah, panpel, stake holder bekerja sama agar semua optimal,” katanya, dikutip antara sumbar.com.
Ia mengatakan yang membuat poin stadion ini tinggi adalah support dokumen yang dimiliki penyelenggara pertandingan sehingga tingkat risiko keamanan berjalan dengan baik.
“Kita sudah melakukan asesmen terhadap 17 stadion dan kita bertugas melakukan penilaian awal dan memberikan rekomendasi apa saja yang harus diperbaiki agar stadion ini layak dan nyaman menggelar pertandingan,” kata dia.
Sementara CEO Semen Padang Win Bernadino mengatakan asesmen bukan mencari kesalahan namun bagaimana melengkapi stadion agar baik dalam penyelenggara pertandingan. Ada dua aspek besar yakni infrastruktur dan pengelola.
“Alhamdulilah untuk pengelolaan cukup baik sehingga nilai lebih dari cukup dan memang kurang di insfrastruktur. ada yang nilai cukup, ada kurang dan ada yang tidak layak dan ini yang menjadi catatan untuk diperbaiki dan harus melibatkan seluru pihak,” kata dia.
Dirinya berharap dapat menjalankan seluruh rekomendasi dari Mabes Polri sehingga dapat memenuhi nilai sepurna dalam sistem pengaman.
“Kita tidak puas dengan nilai itu namun itu merupakan potret kita saat ini, harusnya nilai kita harus lebih baik namun karena keterbatasan berupaya mengajukan diri sebagai pengelola kawasan stadion ke gubernur sehingga dapat berbuat banyak untuk stadion,” kata dia.(*)