Sorotan.id – GI, bocah berusia tiga tahun sudah terbiasa memakan benda yang tidak lazim sejak berumur satu tahun. GI merupakan warga Desa Jayasakti, Kecamatan Muaragembong, Kabupaten Bekasi.
Ibu GI, PS mengatakan sejak berumur satu tahun anaknya sudah memakan sandal. Jika dilarang, kata dia, GI akan menangis dan mengamuk.
“Awalnya saya berasa ngeliat dia aneh tuh ketika umur 1 tahun, kok ini sandal banyak yang buntung gitu, saya perhatiin bocah ini makan sandal. Jadi sempat saya larang ya namanya sandal, itu marah dia sampai keseringan dia makan sendal sampai saya ganti sandal baru,” kata PS kepada wartawan, Selasa (22/3/2022). Dikutip dari IDN Times.
1.GI juga makan kardus, kertas, krikil dan Styrofoam
Selain makan kertas, lanjut PS, GI juga suka memakan lembaran kardus, kertas, hingga styrofoam yang bersih. Dia menjelaskan, saat GI sedang memakan benda tersebut seperti sedang cuci mulut.
“Kalau sekarang kertas sama kardus ini sudah jalan 2 tahun. Kadang-kadang kalau dia lagi pengen, empat sampai lima lembar buku yang gede yang biasa sekitar ukuran A3 (dimakan) nanti begitu main pas balik minta lagi, harus, gak boleh tidak,” jelasnya.
2. GI tidak pernah mengeluh sakit
PS menjelaskan selama memakan benda yang tidak lazim, GI tidak pernah mengeluhkan kondisi badannya.
“Alhamdulillah nggak, nggak pernah ngeluh sakit dia. Tadinya saya khawatir sama dia, takut dia kenapa-kenapa gitu,” katanya.
Ketika GI buang air besar, kotoran pun keluarnya masih sama dengan benda apa yang dia makan sebelumnya.
“Saya perhatiin apa yang dia makan, dari krikil, kadang dia suka makan krikil, itu keluar krikil. Waktu dia makan sandal kalo saya perhatiin pas buang air kalo makan sendal ijo (hijau) ya keluarnya utuh warna juga ijo,” jelasnya.
3. Berharap bantuan dari pemerintah
PS berharap anaknya dapat kembali normal seperti balita pada umumnya. Dia juga berharap dapat perhatian lebih dari pemerintah daerah untuk biaya pengobatan anaknya yang bernama GI.
“Iya pak, saya di sini kan emang ngontrak, saya tidak pernah imunisasiin, saya tidak pernah bawa ke dokter karena memang dia gak sakit gak apa lah kalau saya gitu, kalau ke sana kan juga harus pakai uang pak, bapak kan bertani di tambak, saya di rumah gini aja gak ngapa-ngapain, hanya ibu rumah tangga,” ujarnya.