Arvosatu.id – Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansyarullah, melepaskan sebanyak 100 ekor tukik di laut Pariaman. Kegiatan ini bagian dari rangkaian kegiatan Puncak Bulan Bhakti Karang Taruna (BBKT) dan Bulan Bhakti Kesejahteraan Sosial (BBKS) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2021, di kawasan konservasi penangkaran penyu, Desa Apar, Kecamatan Pariaman Utara, Minggu (24/10).
“Tukik atau anak penyu ini, merupakan hewan yang menapak tilas akan keberadaanya, karena itu, kita berharap 10 atau 20 tahun yang akan datang, dimana ia dilepas di kawasan konservasi penyu Kota Pariaman, mereka akan datang kembali ke kawasan ini,” ujar Mahyeldi.
Seperti diketahui, penyu merupakan hewan yang langka dan telah dilindungi oleh pemerintah. Karena itu Pemko Pariaman dan Pemprov Sumbar membuat kawasan konservasi penangkaran penyu untuk melindungi penyu dari kepunahan.
“Dari 7 jenis penyu yang ada di seluruh dunia, 3 diantaranya ada di kawasan konservasi penangkaran penyu ini, seperti penyu Sisik (Eretmochelys Imbricata), penyu Hijau (Chleonia Mydas), dan penyu Lekang (Lepidocheyls Olivacea),” jelasnya.
Sementara itu Genius mengatakan kawasan ini juga dimanfaatkan untuk penelitian, pendidikan, objek wisata bahari dan juga dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pengembangan ekonomi produktif.
“Kawasan konservasi ini menjadi tempat pelestarian penyu dan penetasan telur penyu yang berasal dari pulau-pulau yang telah dijadikan kawasan konservasi sekitar Kota Pariaman. Telur-telur dari ketiga spesies tersebut, yang diselamatkan oleh UPT Konservasi Penyu Kota Pariaman, akan ditangkarkan sampai menetas dan dirawat dengan baik, dan bila telah cukup umurnya, maka tukik atau anak penyu ini akan kita lepaskan ke laut,” terang Genius. (*)